Tugas 2 Psikologi Manajemen - Komunikasi dan Dimensi Komunikasi [SOFTSKILL]
ANGGOTA KELOMPOK:
1.
ANNISA
TRIANANDA (11513080)
2.
DESI
RATNASARI (12513208)
3.
NURHAFIZOH (16513666)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari dapat ditemuknnya komunikasi, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain. Komunikasi baik secara verbal (langsung)
ataupun non-verbal (melalui media) komunikasi juga dapat berupa simbol-simbol.
1.2.Rumusan Masalah
A.
Pengertian
dan Teori komunikasi
B.
Dimensi-dimensi
dalam Komunikasi
1.3.Tujuan Masalah
Dapat
memahami dan menjelaskan definisi komunikasi, dimensi-dimensi komunikasi yang
meliputi Isi, Kebisingan, Jaringan dan Arah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
[Annisa Triananda]
Menurut Hovland, Janis dan Kelly mendefinisikan komunikasi sebagai "The process by which an individual (the omunicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behaviour of other individuals (the audience)”.
Menurut Hovland, Janis dan Kelly mendefinisikan komunikasi sebagai "The process by which an individual (the omunicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behaviour of other individuals (the audience)”.
Dance mengartikan
komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha
"menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal”.
Menurut
Harold Laswell, komunikasi adalah gambaran mengenai siapa, mengatakan apa,
melalui media apa, kepada siapa, dan apa efeknya.
Raymond Ross menyatakan komunikasi
adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa
agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa
dengan yang dimaksudkan oleh komunikator. Kamus psikologi menyebutkan enam pengertian
komunikasi, meliputi:
1.
Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke
tempat lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang
suara.
2.
Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh
organisme
3.
Pesan yang disampaikan
4.
Proses yang dilakukan satu sistem yang lain melalui
pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan. - (Teori Komunikasi)
5.
Pengaruh suatu wilayah pertama pada wilayah persona
yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang
berkaitan pada wilayah lain. – (K. Lewin)
6.
Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi
B.
Dimensi
Komunikasi
[Desy Ratnasari]
Durianto (2003:89) mengatakan bahwa dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen serta kekuatan besar dari model DAGMAR adalah efek dari komunikasi yang berbasis pada logika untuk sasaran dan tujuan iklan dimana kesuksesan dan kegagalannya harus diukur.
[Nurhafizoh]
Empat dimensi dari proses komunikasi diantaranya:
Durianto (2003:89) mengatakan bahwa dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen serta kekuatan besar dari model DAGMAR adalah efek dari komunikasi yang berbasis pada logika untuk sasaran dan tujuan iklan dimana kesuksesan dan kegagalannya harus diukur.
[Nurhafizoh]
Empat dimensi dari proses komunikasi diantaranya:
1. Isi
A biasanya berbicara kepada B tentang sesuatu. Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuara
di dalam suatu percakapan,
biasanya isinya pertama-tama
adalah diri kita. Memang, isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia. Kita juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hasil. Kita dapat membeda-bedakan kategori dari jenis isi, misalnya apakah hal itu merupakan fakta atau merupakan perasaan.
2. Suara
Kita dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telepon
yang menyebabkan B sukar untuk mendengar apa
yang dikatakan oleh A. kita juga perlu memikirkan tentang adanya suara-suara psikologis, seperti misalnya pikiran
B tentang hal-hal lain,
sehingga sekali lagi adalah sukar bagi B untuk mendengarkannya: ia tidak memahami
kata-kata yang dipergunakan oleh
A di dalam cara sebagaimana A memahaminya.
3. Jaringan
Biasanya kita berpikir bahwa percakapan antara A dengan B adalah langsung. Tetapi banyak percakapan semacam itu,
terutama di dalam organisasi,
ditengahi oleh orang lain.
Suatu hal yang dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa A dapat berbicara dengan
B hanya dengan melalui
C atau D. Sebagaimana satu bab berikut akan memperlihatkan,
bahwa struktur jaringan
yang dipergunakan oleh suatu organisasi dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi antar anggotanya satus ama
lain.
4. Arah
Arah Komunikasi dibagi menjadi dua,
yaitu satu arah dan dua arah. Lagi-lagi ini adalah merupakan dimensi
yang bebas. Apapun yang
mungkin dikatakan oleh
A dan B, sejauh mana pun gangguan suara ikut terlibat, bagaimanapun jaringannya, A mungkin berbicara dengan
B cara ini: A=>B; atau cara ini:
A=><=B. A dapat berbicara dan B hanya dapat mendengarkan,
yaitu komunikasi satu arah; atau A dapat berbicara dan B dapat membalas berbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.
C. Manfaat
dan tujuan mempelajari psikologi komunikasi
·
Agar penyampaian komunikasi dapat lebih
efektif
·
Menciptakan pengertian dalam komunikasi
·
Mempengaruhi sikap secara lebih mudah
·
Mendapatkan tindakan dan melahirkan
tindakan yang dikehendaki
BAB III
ANALISA MAHASISWA
Dalam komunikasi dibutukan adanya hubungan antara dua orang
atau lebih untuk dapat menerima atau menyampaikan pesan, pembicaraan antara
satu orang dengan yang lainnya itu di namakan isi, dalam komunisasi melalui
telepon kita akan mendengan suara-suara kebisingan, pesan yang dismpaikan juga
dapat bersifat langsung ataupun tidak langsung, pesan yang disampaikan tidak
langsung dapat melalui jaringan dari orang ke orang, untuk berkomunikasi ada
bebrapaarah yang terjadi, dari satu orang atau pun orang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Munandar,
Ashar Sunyoto. 2008. Psikologi Industri dan
Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)
Nawangsari,
Sri. 1997. Komunikasi Bisnis.
Jakarta: Gunadarma
Zarkasi,
Muslichah. 1978. Psikologi Manajemen.
Jakarta: Erlangga
Naja,
Hasanuddin Rahman Daeng. 2004. Manajemen
Fit and Proper Test. Yogyakarta: Pustaka Widyatama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar