ANISA TRIANANDA
11513080
4PA13
A. SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (CBIS)
“WHAT
IS CBIS?” Computer Based Information
System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu
sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan
untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan
dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada
komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer
memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi (dalam Laudon dan
Laudon, 2008).
Usaha penerapan
komputer dalam bidang bisnis terus berkembang sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan telekomunikasi. Tahapan perkembangan tersebut yaitu:
a. Fokus awal pada Data (electronic data processing –
EDP)
Didukung dengan munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines, dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan sistem informasi akuntasi (SIA).
Didukung dengan munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines, dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan sistem informasi akuntasi (SIA).
b. Fokus baru pada Informasi (management information
sistem – MIS)
Seiring denga diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen.
Seiring denga diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen.
c. Fokus Revisi pada Pengambilan Keputusan (Decision
support sistem – DSS)
Merupakan hal yang berbeda dengan konsep SIM. DSS adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan serta diambil keputusannya oleh manajer.
Merupakan hal yang berbeda dengan konsep SIM. DSS adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan serta diambil keputusannya oleh manajer.
d. Fokus sekarang pada Komunikasi (office automation
– AO)
OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya dalam menggunakan semua aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office).
OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya dalam menggunakan semua aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office).
e. Fokus potensial pada Konsultasi (artificial
intelligence/expert sistem – AI/ES)
Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagaiseorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases sistems) Penjelasan lebih lanjut akan dijumpai pada modul terakhir dari materi kuliah SIM.
Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagaiseorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases sistems) Penjelasan lebih lanjut akan dijumpai pada modul terakhir dari materi kuliah SIM.
SISTEM INFORMASI AKUNTASI (SIA)
Sistem informasi
akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan
penngolahan data yang tinggi.
Pengolahan data :
Manipulasi atau
transformasi simbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan
kegunaannya
Tujuan Pengolahan Data :
mengumpulkan data
yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi
serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun di luar perusahaan.
SIA melaksanakan 4 tugas dasar :
1.
pengumpulan
data
2.
manipulasi
data pengklasifikasian, penyortiran, perhitungan, pengikhtisaran, penyiapan
dokumen.
3.
penyimpanan
data
4.
penyiapan
data
Karakteristik SIA
Ada lima karakteristik pengolahan data yang membedakan SIA dengan
subsistem CBIS yang lain :
-
Melaksanakan
tugas yang diperlukan
-
Berpegang
pada prosedur yang relatif standar
-
Menangani
data yang rinci
-
Terutama
berfokus historis
-
Menyediakan
informasi pemecahan masalah yang minimal.
Contoh Sistem Informasi Akuntansi :
Sistem terdistribusi yang digunakan perusahaan distribusi yaitu
perusahaan yang mendistribusikan produk dan jasanya ke pelanggan (mis :
perusahaan yang berorientasi produk seperti : manufaktur, pedagang besar,
pengecer dll).
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Definisi :
Integrasi manusia/mesin guna menyediakan
informasi untuk mendukung fungsi operasional manajemen & pengambilan
keputusan pada suatu organisasi (Gordon B. Davis)
Tujuan SIM :
Memenuhi kebutuhan informasi umum semua
manajer dalam perusahaan atau dalam sub unit organisasional perusahaan (subunit
dapat disasarkan pada area fungsional atau tingkatan manajemen).
·
SPK
/SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
Definisi :
Sistem
komputer yang interaktif yang membantu pembuat keputusan dalam menggunakan
& memanfaatkan data & model untuk memecahkan masalah yang tidak
terstruktur.
Tujuan
:
-
Memberikan
dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
-
Memberikan
dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat untuk membantu
integrasi antar tingkat.
-
Meningkatkan
efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan & bukan peningkatan
efisiennya.
Tiga tingkatan teknologi SPK :
1.
Specific DSS merupakan hardware/software yang memungkinkan seseorang/sekelompok orang
pengambil keputusan melakukan analitik terhadap suatu masalah tertentu
2.
DSS Generator suatu paket hardware/software yang mampu secara cepat & mudah
membuat spesifik DSS
3.
DSS Tools suatu hardware/software yang membantu pembuatan spesifik DSS dan
generator DSS.
PERBEDAAN SIM, SPK, EDP
SIM
-
Fokus
pada pengorganisasian informasi dari perusahaan
-
Alur
informasi terstruktur
-
Aktifitas
: tanya tawab & penyusunan laporan
SPK
-
Mengkhususkan
pada pengambilan keputusan dari para manajer tingkat atas
-
Menekankan
pada fleksibilitas, adaptibilitas & mampu memberi respon dengan cepat
-
User
memiliki kontrol penuh dalam berinteraksi
EDP
-
Fokus
pada data
-
Proses
transaksi yang efisien
-
Mengintegrasi
file-file dari pekerjaan sejenis
-
Membuat
ringkasan untuk laporan bagi manajemen.
OTOMATISASI KANTOR / OFFICE AUTOMATION / OA
Semua
sistem elektronik formal & informal terutama yang berkaitan dengan
komunikasi informasi ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar
perusahaan.
Fungsi OA adalah :
Untuk memudahkan segala jenis komunikasi baik
lisan maupun tulisan & menyediakan informasi yang lebih baik untuk
pengambilan keputusan.
Tujuan otomatisasi Kantor :
1.
Penghindaran
biaya
2.
Pemecahan
masalah kelompok
3.
Sebagai
pelengkap
aplikasi otomatisasi kantor :
1. Word
processing
2.
Email
3. Voice
mail
4.
Electronic
calendering
5.
Audio
conferencing
6.
Video
conferencing
7. Computer
conferencing
8.
Facsimile
transmission
9. Video
text
10. Imaging
11. Desktop publishing
SISTEM PAKAR
Definisi:
Program
komputer yang berfungsi seperti manusia, yaitu memberi konsultasi kepada
pemakai mengenai cara pemecahan masalah.
Komponen sistem pakar :
1.
User
interface
memungkinkan pemakai untuk dapat berinteraksi dengan sistem pakar
2.
Knowledge
base
menyeimpan pengetahuan gabungan yg digunakan untuk memecahkan masalah
tertentu.
3.
Inference
engine
memberikan
kemampuan penalaran yang menginterpretasikan isi dari knowledge base
4.
Development
engine
digunakan
oleh ahli dan analisis system untuk menciptakan sistem pakar.
C. Lingkup Data
1. Hirarki Data
Menurut
Kadir (2004), secara tradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hierartki
yang terdiri atas elemen data, yaitu rekaman (record) dan berkas (file).
Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi
unit lain yang bermakna.Rekaman adalah gabubngan sejumlah elemen data yang
saling terkait. Berkas adalah himpunan seluruh rekaman ang bertipe sama
membentuk sebuah berkas
2. Penyimpanan Sekunder
-
SASD (Penyimpanan Berurutan)
Proses
penyimpanan pada SASD terbilang cukup lambat karena untuk mencari data tertentu
harus selalu dimulai dari awal. Contoh, magnetic tape. Penyimpanan ini
sudah jarang dipakai, tetapi seringkali dipakai untuj backup, karena
murah dan kapasitasnya yang besar (dalam Sulianta, 2008)
-
DASD ( penyimpanan akses langsung)
Menurut Sulianata
( 2008), proses penyimpanan ini jauh lebih cepat dibanding dengan SASD, karena
untuk mengambil sebuah data tertentu tidak perlu dicari dari awal berurutan
3. Pemrosesan Data
-
Pemrosesan Batch
Batch
processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih
dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut
batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai
data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut
terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses.
-
Pemrosesan Online
Pemrosesan
online adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok
data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan
refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan
data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Mencakup transaksi yang segera
masuk, langsung diproses dan prosesnya real time. Setiap transaksi terjadi
segera dibukukan
-
Sistem Real
Time
Sistem real time adalah mekanisme pengontrolan,
perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan
dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.
D. DataBase
Martin (dalam
Sutabri, 2005) menjelaskan bahwa database adalah suatu kumpulan data
yang terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama
pada suatu media, tidak terulang (controlled redundancy) dan dikontrol
dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat
digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan
tanpa ketergantungan kepada program yang akan menggunakannya, dapat ditambah,
diambil, dimodifikasi dengan mudah dan terkontrol.
Era
Permulaan DataBase
Era
permulaan database ditandai dengan :
1.
Pengulangan data
2.
Ketergatungan data
3.
Kepemilikan data yang tersebar
Konsep DataBase
Konsep
database adalah integrasi logis dari catatan-catatan file. Tujuan dari konsep
database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data.
Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data
tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data
dicapai degan menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yang terpisah
secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
Struktur
DataBase
1.
File
2.
Catatan
3.
Elemen data
Keunggulan dan Kelemahan DataBase dan DataBase Management System (DBMS)
Keunggulan dan Kelemahan DataBase dan DataBase Management System (DBMS)
Keunggulan :
1.
Mengurangi pengulangan data.
2.
Mencapai independensi data.
-
Spesifikasi data disimpan dalam tiap
program aplikasi.
-
Perubahan dapat dibuat pada struktur
data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data.
3.
Spesifikasi data disimpan dalam tiap program aplikasi.
4.
Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa
mempengaruhi program yang mengakses data.
- Hubungan
logis query language memungkinkan
pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
5.
Mengintegrasikan data dari beberapa file.
-
Baik DBMS mainframe maupun komputer
mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi,directori
pemakai, dan bahasa sandi.
Kerugian
DBMS :
1.
Memperoleh perangkat lunak yang mahal.
2.
Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar.
3.
Memperkerjakan dan mempertahankan staf DBA
E. Peranan DataBase dan DBMS dalam
memecahkan masalah (dalam Psikologi)
Dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi
penggunaan database sangatlah dibutuhkan agar dapat memudahkan pihak HRD
untuk melihat atau mengecek data-data yang diperlukan dari seorang pegawai atau
calon pegawai diantara beribu-ribu pegawai yang ada.
Dalam database terdapat istilah “attribute” Sebutan untuk
mewakili sebuah entity (Suatu kumpulan orang, tempat, kejadian,
aktifitas atau bagian yang terdapat dalam sebuah organisasi atau informasi yang
akan direkam).
Contoh kasus :
Seorang mahasiswa atau siswa dapat dilihat atributnya, misalnya npm, nama,
alamat, dan lain-lain. Atribute juga disebut data elemen, data field
atau data item. Ini juga merupakan salah satu pemanfaatan data base untuk
lingkup Psikologi, karena salah satu bidang profesi Psikologi adalah School
Psychologist, misalkan pada suatu organisasi pendidikan terdapat siswa yang
sedang mengalami masalah, siswa tersebut sering berkelahi dengan siswa lainnya,
maka tugas seorang psikolog adalah mengetahui data awal siswa tersebut yang
dimiliki sekolah, setelah itu baru dapat memikirkan langkah atau treatment apa
yang baik digunakan. Dan masih banyak lagi pemanfaatan yang dapat dirasakan
dengan penggunaan data base lainnya.
F. Sistem Pengolahan Data
Pengertian
Dasar dan Tujuan Pengolahan Data
Data adalah suatu penggambaran fakta
, pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah oleh manusia atau
mesin. Pengolahan data adalah pengubahan atau transformasi simbol-simbol
seperti nomor dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya. Tujuan dari
pengolahan data itu sendiri untuk mengambil informasi asli (data) dan darinya
menghasilkan informasi lain dalam bentuk yang berguna (hasil).
Tugas
Pengolahan Data
Tugas pengolahan data perusahaan
dilaksanakan oleh sistem informasi akutansi (SIA) yang mengumpulkan data
kegiatan perusahaan lalu memprosesnya menjadi informasi yang berguna bagi pihak
internal, maupun eksternal perusahaan, kecuali pesaing (dalam Umar, 2003).
Melakukan pengubahan, penyimpanan data, pembuatan dokumen
Contoh
Sistem Pengolahan Data
Dari proses pengolahan data ini
misalnya seorang dosen yang memasukkan nilai para mahasiswa pada buku
catatannya. Pada akhir semester nilai tersebut akan dikumpulkan dan dihitung
menjadi satu. Selanjutnya nilai akan dimasukkan ke dalam lembaran formulir dari
BAAK untuk mencatat hasil akhirnya pada file induk masing-masing mahasiswa
nantinya. Dan hasil akhir dalam bentuk trasnkrip dan dikirim kepada mahasiswa
yang bersangkutan.
Peranan Pemerosesan
Data Dalam Pemecahan Masalah
1.
Menghasilkan output-output informasi dalam bentuk
laporan ataupun file untuk memudahkan penggunanya.
2.
Sistem informasi Akuntansi (SIA) menyediakan Database
yang lengkap yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Database ini
menyediakan banyak input bagi subsistem CBIS lain (terutama SIM dan DSS).
G. Sistem Informasi Manajemen
Pengertian Dasar
SIM
Merupakan salah satu bagian dari
sistem informasi. Sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari sistem
manajemen atau sistem yang menyediakan informasi yang bertujuan emndukung
operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. SIM
merupakan suatu sistem yang terpadu untuk menyajikan informasi yang mendukung
fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan. Sistem ini menggunakan hardware,
software, prosedur manual
Konsep
sistem informasi organisasional
Pada dasarnya konsep system
organisasional ini memiliki hubungan antara system dan organisasi. Bagaimana
system tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah
seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk
mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan soft
ware komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab
untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi
Peranan SIM
dalam Pemecahan Masalah
SIM dan subsistem – subsistem
organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam 2 cara dasar :
1.
Sumber Daya Informasi Seorganisasi. SIM adalah suatu
usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. Sistem
tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan
komputer bagi semua manajer.
2.
Identifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama dibalik
SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Manajer
menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah,
kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
H. Sistem Penunjang Keputusan
Maksud
pembuatan keputusan dan teori-teori yang menjelaskan
Maksud dari pembuatan keputusan
adalah suatu pilihan yang dibuat antara satu atau lebih alternatif yang
tersedia.
Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang
mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian
untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur
dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti
bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).
Teori Sistem Penunjang Keputusan
(SPK) Sistem penunjang keputusan (SPK) adalah bagian dari Sistem Informasi
berbasis kompter, termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)
yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau
sebuah perusahaan. Teori umum yang mendasari Decision Support Systems (DSS) :
·
Herbert A. Simon, menggunakan konsep keputusan
terprogram dan tidak terprogram dengan phase pengambilan keputusan yang
merefleksikan terhadap pemikisan Decision Support Systems (DSS) saat ini.
·
G Anthony Gory dan Michael S Scott Morton, menggunakan
tahapan dalam pengambilan keputusan dengan membedakan antara struktur masalah
dan tingkat keamanan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang
mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah baik
yang bersifat terstuktur, tidak terstuktur, maupun semi-terstuktur.
Ada beberapa jenis keputusan
berdasarkan sifat dan jenisnya, menurut Herbet A. Simon :
1.
Keputusan terprogram, yaitu keputusan yang bersifat
berulang dan rutin, sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk
menanganinya.
2.
Keputusan tak terprogram, yaitu keputusan yang
bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang
pasti untuk menangani masalah tersebut.
Konsep,
Pengertian Dasar dan Tujuan SPK
1. Konsep
Konsep sistem pendukung keputusan pertamakali
dikenalkan oleh Michael S. Scoott Morton pada tahun 1970-an dengan istilah
Management Decision System (Sprague,1982). SPK dirancang untuk mendukung
seluruh tahap pengambilan keputuan mulai dari mengidenifikasi masalah, memilih
data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan
keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mulai dikembangkan
pada tahun 1960-an, tetapi istilah sistem pendukung keputusan itu sendiri baru
muncul pada tahun 1971, yang diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal
S.Scott Morton, keduanya adalah profesor di MIT.
Hal itu mereka lakukan dengan tujuan untuk
menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan
keputusan manajemen.
Menurut Simon, konsep mengenai keputusan berdasarkan
struktur masalah terbagi atas :
1. Masalah
Terstruktur, Merupakan masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap pertama
Simon, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan. Jadi, dapat dibuat menjadi
algoritma atau aturan keputusan yang memungkinkan masalah diidentifikasi dan
dimengerti, berbagai solusi alternatif diidentifikasikan dan dievaluasi dan
suatu solusi dipilih
2. Masalah
Tak Terstruktur,Merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada
tiga tahap Simon diatas.
3. Masalah
Semi-Terstruktur, Merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau
dua tahap Simon.
2. Pengertian Dasar Sistem Penunjang
Keputusan
Suatu sistem
yang memeberikan kontribusi terhadap para manajer untuk memberikan dukungan
dalam pengambilan keputusan.
3. Tujuan SPK
Tujuannya
adalah memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang
semi/tidak terstruktur. Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer
pada semua tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat. Meningkatkan
efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan & bukan peningkatan
efisiennya.
Model SPK
Model dalam sistem pengambilan keputusan ada 3 macam
yaitu:
1.
Perangkat Lunak Penulisan Laporan : menghasilkan
laporan periodik maupun khusus.
2.
Model Matematika : menghasilkan informasi sebagai
hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem
fisik perusahaan/instansi. Model matematika dapat ditulis dalam bahasa
pemrograman prosedural apapun.
3.
Perangkat lunak GDSS : memungkinkan beberapa pemecah
masalah, bekerjasama sebagai satu kelompok, mencapai solusi. Dalam situasi tertentu
ini, istilah GDSS, atau sistem pendukung keputusan kelompok (Group Decision
Support System) digunakan
Pemodelan
Matematis Berserta Keuntungan dan Kerugiannya
Keuntungan :
1.
Proses pembuatan model dapat menajdi pengalaman
belajar. Dapat dipastikan, pada setiap proyek model dipelajari sesuatu yang
baru mengenai sistem fisik.
2.
Kecepatan proses simulasi menyediakan kemampuan untuk
mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat. Dalam hitungan menit,
dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk beberapa bulan, kuartal, atau
tahun.
3.
Model menyediakan daya prediksi suatu pandangan ke
masa depan yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain.
4.
Meningkatkan jumlah alternative yang dipilih.
5.
Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis.
6.
Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak
diharapkan.
7.
Kontrol yang lebih baik
Kerugian :
- Kesulitan pembuatan model akan mengahsilkan suatu model yang tidak meangkap semua pengaruh pada entitas.
- Keahlian matematika tingkat tinggi diperlukan untuk mengembangakn sendiri model-model yang lebih komplek.
SPK Berkelompok
Sistem pendukung keputusan kelompok
atau yang lebih akrab dikenal dengan group decison support system/GDSS
merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok orang yang
ikut terlibat dalam satu tugas bersama dan menyediakn interface bagi suatu
lingkungan yang digunakan secara bersama. GDSS berkontribusi pada pemecahan
masalah dengan menyediakan suatu pengaturan yang mendukung komunikasi.
Peranan spk
dalam pemecahan masalah
GDSS berkontribusi pada pemecahan
masalah dengan berkomunikasi yang lebih baik yang memungkinkan keputusan yang
lebih baik dengan menjagadiskusi terfokus pada masalah yang menyebabkan kita
dapat menghemat waktu. Dengan penghematan waktu tersebut dapat digunakan untuk
mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.
DAFTAR PUSTAKA
Laudon, J.P.,
Laudon, K.C. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10. Jakarta:
Salemba Empat
Umar, H. (2003). Busness.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Kadir. A. (2004).Konsep &
Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi
Marimin., Tanjung,
H., Prabowo, H. (2004).Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Grasindo
McLeod,
Raymond Jr. Sistem Informasi Manajemen Jilid 2. PT Prenhallindo : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar