NAMA
: ANISA TRIANANDA
KELAS
: 3PA13
NPM
: 11513080
PSIKOLOGI MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian
manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses sosial yang berkenaan dengan
keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia serta sumber-sumber lainnya
menggunakan metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Pengertian
singkat tentang psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang tingkah
laku manusia, yakni tingkah laku individu yang berinteraksi dengan
lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun alam.
Jadi,
psikologi manajemen dapat diartikan sebagai suatu studi tentang tingkah laku
manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga
tugas softkill ini dapat selesai dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Managemen semester 5 Gunadarama
tahun 2015.
Dalam kesempatan ini saya
ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya atas bantuan, dukungan,
saran, kritik serta bimbingan, kepada ibu dosen, dan tidak lupa pada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.
Dalam penyusunan tugas ini saya menyadari bahwa masih
banyak kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan karena keterbatasan
pengetahuan, literature dan lain sebagainya yang penyusun miliki, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
penyempurnaan tugas ini.
Akhir kata, semoga apa yang telah kita pelajari dari blog
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Psikologi Manajemen Dan Organisasi
Definisi Psikologi Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Stoner).
Apa sih pengertian psikologi manajemen
itu?
Psikologi
manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang
ada untuk memenuhi kebutuhan.
Kaitannya dengan psikologi :
Dengan
ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM
ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun.
Pasalnya,
ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai
faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan
berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang
setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
Jenis-jenis
Managemen
a.
Managemen Sumber Daya Manusia
Managemen
sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja, agar efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan.
Hal-hal pokok yang dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia ini
diantaranya :
ü Perencanaan (Planning)
proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi
dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
ü Pengorganisasian (Organizing)
proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik
yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja
secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
ü Pengarahan dan pengimplementasian
(Directing/Leading)
proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan
produktifitas yang tinggi.
ü Pengawasan dan Pengendalian (Controlling)
proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh
rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
b.
Managemen
Pemodalan
Dalam
manageman permodalan, pembahasan sangat difokuskan pada “bagaimana menarik
modal yang cost of money-nya relatif rendah“.
c.
Managemen
Akuntansi Biaya
Membahas masalah pemakaian material, agar efisien dan efektif. Dalam hal
ini bagaimana cara agar terciptanya barang yang berkualitas dengan harga yang
relatif rendah.
d.
Managemen
Produksi
Hal-hal pokok yang dibahas tentang pengertian produksi, tata ruang
perusahaan, perawatan, dsb; meliputi: penentuan/penggunaan mesin-mesin,
peralatan, dan cara-cara untuk memproduksi barang/jasa agar kualitasnya
baik.
e.
Managemen
Pemasaran
Dalam hal ini yang difokuskan adalah bagaimana cara produsen mampu
mempromosikan produknya yang berupa barang/jasa kepada konsumen agar mau
memakainya.
f.
Manajemen Keuangan
Kegiatan
manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan
bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis
yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya
merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh dan dengan cara bagaimana
modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang
dijalankan.
Manfaat psikologi managemen :
- Untuk mendapatkan pemecahan
bagi masalah-masalah yang penting berkenaan dengan penggunaan tenaga
manusia di dalam proses managemen
- Agar dunia managemen mampu
menggunakan prosedur-prosedur yang lebih relevan untuk memecahkan
masalah-masalah kemanusiaan
- Mampu mengintervensi SDM dari
berbagai faktor, baik internal ataupun ekternal untuk mengolah managemen
SDM yang lebih berkualitas didalam perusahaan.
ORGANISASI
definisi organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok
orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang,
material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut
:
- Stoner mengatakan bahwa organisasi
adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
- James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi
adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi
adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih.
- Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi
adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar
yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek
seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi
sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya
oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan
sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga
menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang
terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup.
Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam
keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota,orang-orang dalam
organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
DIMENSI ORGANISASI
- Dimensi Struktural:
menggambarkan karakteristik internal organisasi
- Formalisasi: tingkat penggunaan
dokumen tertulis dalam organisasi yang sebenarnya menggambarkan corak dari
perilaku dan kegiatan organisasi
- Spesialisasi:derajat pembagian
kerja/tugas dalam organisasi
- Standardisasi: derajat kesamaan
cara (prosedur) dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan organisasi
- Sentralisasi: corak pembagian
menurut tingkatan (hirarkhi) dalam organisasi, diperlihatkan oleh jenis
keputusan yang boleh ditetapkan pada setiap tingkatan
- Hierarkhi Otoritas: pola
pembagian kekuasaan serta rentang kendali
- Kompleksitas: banyak kegiatan
(sub sistem) dalam organisasi
a. Vertikal: jumlah tingkatan yang ada pada organisasi.
b. Horizontal: pembagian kegiatan secara horizontal menjadi bagian-bagian
yang secara vertikal berada pada tingkatan yang sama.
- Profesionalisme: tingkat
pendidikan formal maupun tidak formal yang secara rata-rata dimiliki oleh
anggota organisasi
- Konfigurasi: bentuk pembagian
anggota organisasi pada bagian-bagian baik secara vertikal maupun secara
horizontal
- Dimensi Kontekstual: karakteristik
keseluruhan organisasi dalam lingkungannya
- Ukuran Organisasi: besarnya
organisasi, seringkali dinyatakan dengan jumlah anggota organisasi
- Teknologi Organisasi: jenis
dari tingkatan teknologi yang digunakan pada sistem produksi suatu
organisasi
- Lingkungan: keadaan semua
elemen lingkungan yang terdapat di luar batas-batas organisasi terutama
yang berpengaruh kuat terhadap organisasi
DESAIN ORGANISASI
- Pendekatan Situasional
- Pengaruh Lingkungan
- Mekanistis: sesuai dengan
pendekatan klasik, sesuai dengan lingkungan stabil.
- Organis: didasarkan pada
kelompok dengan komunikasi dan partisipasi lebih tinggi, sesuai untuk
lingkungan yang berubah-ubah.
Tujuan Organisasi
Setiap
manusia yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, menciptakan sebuah wadah
atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan
hal ini lah yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan
dicerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun
jangka panjang.
Tujuan
dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri
maupun untuk mencari massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah
organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota. Kaderisasi bertujuan untuk
menjaga sebuah organisasi tetap bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang
panjang.
Pedoman
Organisasi adalah serangkaian pernyataan yang mempengaruhi,
mengendalikan dan memberi arahan bagi anggota organisasi dalam mengambil
keputusan dan tindakan. Pedoman organisasi terdiri atas pernyataan-pernyataan
seperti cita-cita, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur dan aturan.
TEORI PSIKOLOGI MANAGEMEN DAN ORGANISASI
teori-teori dalam psikologi
manajemen
TEORI RENSIST
LIKERT
Likert adalah seorang psikolog sosial dan ahli teori yang pertama-tama
mengembangkan cara-cara untuk mengukut variabel manusia dalam organisasi. Dalam
dua bukunya yaitu new pattern of managements (pola-pola baru manajemen) dan the
human organization (organisasi kemanusiaan) membahas dengan jelas
masalah-masalah komunikasi dalam organisasi. Analisanya mengenai gaya manajemen
para penyelia dan akibat dari sikap-sikap yang berlainan dari para penyelia itu
pada produktivitas karyawan yang dibawahinya. Gaya kepemimpinan dan manajemen
sangat bergantung pada aspek-aspek komunikasi dari perilaku organisasional.
Likert berjasa mengembangkan suatu teori terkenal yang disebut teori atau model
peniti penyambung (the linking pin model) yang menggambarkan struktur organisasi.
Konsep peniti penyambung berkaitan dengan kelompok-kelompok yang tumpang
tindih. Setiap penyelia merupakan anggota dari dua kelompok: sebagai pemimpin
unit yang lebih rendah dan anggota unit yang lebih tinggi. Penyelia berfungsi
sebagai peniti penyambung, mengikat kelompok pekerja satu dengan yang lainnya
pada tingkat berikutnya. Struktur peniti penyambung menujukan hubungan antar
kelompok laih-alih hubungan antar pribadi. Organisasi dengan struktur peniti
penyambung menggalakan orientasi ke ataas daripada orientasi ke bawah;
komunikasi, pengaruh pengawasan, dan pencapaian tujuan diserahkan ke atas dalam
organisasi. (R. Wayne Pace Don F. Faules, 1998:52) dalam desain yang demikian,
dimungkinkan adanya kepimimpinan dan pengambilan keputusan bersama, karena
tidak perbedaan tajam antara peranan atasan dengan bawahan. (M.T. Myers, 1987:
74)
Sistem manajemen yang ideal bagi likert adalah sistem yang disebut suatu
“sistem interaksi pengaruh”. Cara yang efektif untuk mengintegrasikan sasaran
kelompok kerja dan sasaran organisasi dilaksanakan dengan sarasehan masalah
antara atasan dan bawahan. Bagi Likert manajemen pada hakekatnya adalah suatu
proses relatif. Tidak ada hukum-hukum umum yang dapat diberlakukan pada setiap
situasi. Seorang manajer harus menyesuaikan gayanya dengan kelompok yang
dipimpinnya. Ada 4 sistem manajemen Likert yaitu:
1. sistem I : organisasi otoriter pemeras (exploitative authoritative
organization)
2. sistem II : organisasi otoriter pemurah (benevolent authoritative
organization)
3. sistem III : organisasi konsultatif (consultative organization)
4. sistem IV : organisasi parsitipasi (participative organization)
(M.T. Myers, 1987: 74-75)
Untuk gambaran terperinci tentang 4 sistem manajemen likert dapat dilihat
berikut ini:
Sistem I ; Organisasi Otoriter Pemeras (exploitative authoritative
organization)
- Kepemimpinan : Tak ada kepercayaan. Tak ada perilaku penunjang. Tak bebas
membahas
- Motivasi : Menarik pada fisik. Kebutuhan ekonomi dan status. Memusuhi sasaran
organisasi. Top manajemen hanya merasa bertanggung jawab untuk tercapainya
sasaran.
- Komunikasi : Sedikit kebawah. Tak ada keatas. Dipandang dengan curiga. Tak
ada tanggung jawab dirasakan bawahan. Banyak distorsi
- Interaksi dan Pengaruh : Sedikit interaksi. Tidak percaya. Tak ada kerjasama.
Bawahan tak berpengaruh kecuali melalui serikat buruh. Atasan berpengaruh jika
dapat memakai hukuman
- Pengambilan keputusan : Hanya dipuncak. Informasi tak memadai. Motivasi buruk
untuk melaksanakan keputusan. Kerjasama dihambat yang dipakai hanya skill
teknis dari puncak
- Penetapan sasaran : Sasaran prestasi tinggi yang diperintahkan oleh puncak;
ditolak oleh bawahan.
- Pengawasan : Hanya oleh puncak. Banyak distorsi sistem informasi menentang
sasaran sistem formal. Data kontrol dipakai untuk tujuan menghukum
- Sasaran presentasi : Level rata-rata. Sumber daya cukup
Sistem II ; Organisasi Otoriter Pemurah (benevolent authoritative organization)
- Kepemimpinan : Menurunnya kepercayaan. Menurunnya perilaku penunjang. Sedikit
bebas membahas
- Motivasi : Menarik pada ekonomi. Kebutuhan status dan prestasi. Sedikit
memusuhi sasaran. Organisasi manajemen bertanggung jawab untuk tercapainya
sasaran.
- Komunikasi : Sedikit ke bawah. Sedikit keatas. Dipandang dengan hati-hati.
Beberapa distorsi. Sistem kotak saran.
- Interaksi dan Pengaruh : Sedikit interaksi. Hati-hati. Sedikit kerja sama.
Bawahan sedikit berpengaruh kecuali melalui serikat buruh. Pengaruh dijalankan
secara vertikal.
- Pengambilan keputusan : Di puncak. Sebagian diambil dari bawah, tapi dicek di
puncak sebelum tindakan. Informasi tak memadai. Sedikit motivasi untuk
melaksanakan keputusuan. Kerjasama dihambat skill teknis dari puncak dan
menengah.
- Penetapan sasaran : Sasaran prestasi tinggi yang diusahakan oleh puncak; lahiriah
diterima oleh bawahan tapi agak ditolak.
- Pengawasan : Umumnya oleh puncak, sebagian oleh tengah. Banyak kekuatan utuk
menyimpang. Sistem informasi sebagian menolak sasaran sistem formal. Data
kontrol untuk mengawasi dan membimbing.
- Sasaran presentasi : Level tinggi. Sumber daya baik.
Sistem III ; Organisasi Konsultatif (consultative organization)
- Kepemimpinan : Banyak kepercayaan. Sokongan baik. Agak bebas membahas.
- Motivasi : Kebutuhan ekonomis dan hasrat untuk pengalaman baru. Sikap baik terhadap
sasaran organisasi. Bawahan merasa bertanggung jawab untuk tercapainya sasaran.
- Komunkasi : Agak banyak ke atas dan ke bawah. Agak akurat. Ke samping cukup
sampai baik.
- Interaksi dan Pengaruh : Interaksi sedang. Kepercayaan cukup. Pengaruh sedang
dari bawahan. Struktur cukup baik memungkinkan saling berpengaruh dari
bagian-bagian organisasi.
- Pengambilan Keputusan : Kebijakan di puncak. Keputusan spesifik lebih rendah.
Informasi cukup akurat. Ada motivasi untuk melaksanakan karena kebanyakan terlibat
kerjasama. Sebagian skill teknis di semua level.
- Penetapan Sasaran : Sasaran ditetapkan sesudah dibahas dan bawahan;
adakalanya penolakan oleh bawahan.
- Pengawasan : Sebagian oleh puncak dan menengah, beberapa distorsi.
Pelimpahan, peninjauan dan pengawasan sedang sistem informasi kadang-kadang
menyokong, kadang-kadang menolak sasaran sistem formal. Data kontrol dipakai
untuk mengawaasi tetapi penekanan pada imbalan, bimbingan dan swadaya.
- Sasaran Presentasi : Level sangat tinggi. Sumber daya baik sekali.
Sistem IV ; Organisasi Parsitipasi (participative organization)
- Kepemimpinan : Kepercayaan penuh. Sokongan penuh. Bebas membahas
- Motivasi : Semua kebutuhan partisipasi dan keterlibatan dalam menetapkan
sasaran. Semua merasa bertanggung jawab tercapainya sasaran.
- Komunikasi : Banyak sekali semua arah. Akurat dan dipercaya. Antar pribadi
akurat. Persepsi akrab.
- Interaksi dan Pengaruh : Interaksi luas. Berssahabat. Percaya. Kerjasama
baik. Pengaruh bawahan luas. Struktur sangat efektif, memungkinkan saling
berpengaruh.
- Pengambilan Keputusan : Luas. Dilaksanakan. Informasi lengkap dan akurat.
Motivasi kuat untuk melaksanakan. Kerja sama didorong skill teknis di semua
level.
- Penetapan Sasaran : Sasaran ditetapkan melalui partisipasi kelompok. Diterima
sepenuhnya.
- Pengawasan : Seluruhnya informasi akurat. Peninjauan di semua level. Data
kontrol dipakai untuk swadaya dan koordinasi.
- Sasaran Presentasi : Level paling tinggi sumber daya.
TEORI X &
Y MENURUT MC GREGOR
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat
dibedakan atas manusia penganut teori X dan Y dimana teori X memandang manusia
malas tidak suka bekerja menghindarkan tanggung jawab suku dibimbing diperintah
dan diawasi serta mementingkan diri sendiri sehingga untuk memotivasi karyawan
harus dilaukan dengan cara pengawasan ketat, dipaksa, dan diarahkan supaya
mereka mau bekerja sungguh sungguh
Sedangkan teori Y memandang bahwa manusia atau Karyawan itu Rajin, suka bekerja
memikul tanggung jawab berprestasi, kreatif dan inovatif menurut teori Y ini
untuk memotivasi karyawan hendaknya dilakukan dengan cara peningkatan
partisipasi karyawan,kerja sama, dan keterikatan pada keputusan.
1. Teori Organisasi
Klasik (Teori Tradisional)
Teori
klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun
1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai
sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan
petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
a.
Teori Birokrasi
Teori
ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit
of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional.
Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan
prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut
rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai
tujuan tersebut.
b.
Teori Administrasi
Teori
ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall
Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry
Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan
membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi
adalah :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand
responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada
pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure
of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)
c.
Teori Manajemen Ilmiah
Manajemen
ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick
Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan
manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan
pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen
ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk
meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
2. Teori Neo Klasik (Teori
Hubungan atau Manusiawi)
Teori
neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human
relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik.
Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social
karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar
anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai
sekelompok orang dengan tujuan bersama.
3.
Teori
Organisasi Modern
Teori
modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran
besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada
semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang
didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan
system terbuka.
Analisa :
- Jadi menurut analisa saya, Psikologi
manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya
yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Disini banyak manfaat yang bisa kita
ambil dalam psikologi managemen diantaranya adalah untuk mendapatkan pemecahan
bagi masalah-masalah yang penting berkenaan dengan penggunaan tenaga
manusia di dalam proses managemen, agar dunia managemen mampu menggunakan
prosedur-prosedur yang lebih relevan untuk memecahkan masalah-masalah
kemanusiaan. Dan juga mampu mengintervensi SDM dari berbagai faktor, baik
internal ataupun ekternal untuk mengolah managemen SDM yang lebih
berkualitas didalam perusahaan. Sedangkan organisasi adalah. Sama seperti
apa yang dikatakan Stoner yang mengatakan bahwa organisasi
adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. Dimana organisasi pada dasarnya
digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material,
mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya
yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi, yang tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka
saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Referensi :
Leavitt,
Harold J. (1992). Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Anonim. 2009. Teori Sistem 4 Menurut Rensist Likert. Retrieved at
http://icomunikita.blogspot.com. 19 Oktober 2009.
Hasibuan. 2009. Teori X dan Y menurut Mc Gregor. Retrieved at http://
ramkun.blogspot.com.
/2008/05/douglass-Mc-Gregor-dengan-teori-X-dan-Y.html. 19 Oktober 2009.