Senin, 05 Oktober 2015

Tugas 2 Psikologi Manajemen - Komunikasi dan Dimensi Komunikasi [SOFTSKILL]


ANGGOTA KELOMPOK:
1.      ANNISA TRIANANDA  (11513080)
2.      DESI RATNASARI         (12513208)
3.      NURHAFIZOH                (16513666)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemuknnya komunikasi, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain. Komunikasi baik secara verbal (langsung) ataupun non-verbal (melalui media) komunikasi juga dapat berupa simbol-simbol.
1.2.Rumusan Masalah
A.     Pengertian dan Teori komunikasi
B.     Dimensi-dimensi dalam Komunikasi
1.3.Tujuan Masalah
Dapat memahami dan menjelaskan definisi komunikasi, dimensi-dimensi komunikasi yang meliputi Isi, Kebisingan, Jaringan dan Arah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian
[Annisa Triananda]
Menurut Hovland, Janis dan Kelly mendefinisikan komunikasi sebagai "The process by which an individual (the omunicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behaviour of other individuals (the audience)”.
Dance mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha "menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal”.
Menurut Harold Laswell, komunikasi adalah gambaran mengenai siapa, mengatakan apa, melalui media apa, kepada siapa, dan apa efeknya.
Raymond Ross menyatakan komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator. Kamus psikologi menyebutkan enam pengertian komunikasi, meliputi:
1.      Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
2.      Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh organisme
3.      Pesan yang disampaikan
4.      Proses yang dilakukan satu sistem yang lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan. - (Teori Komunikasi)
5.      Pengaruh suatu wilayah pertama pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah lain. – (K. Lewin)
6.      Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi
B.      Dimensi Komunikasi
[Desy Ratnasari]
Durianto (2003:89) mengatakan bahwa dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen serta kekuatan besar dari model DAGMAR adalah efek dari komunikasi yang berbasis pada logika untuk sasaran dan tujuan iklan dimana kesuksesan dan kegagalannya harus diukur. 
[Nurhafizoh]
 Empat dimensi dari proses komunikasi diantaranya:
1.      Isi
A biasanya berbicara kepada B tentang sesuatu. Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuara di dalam suatu percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalah diri kita. Memang, isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia. Kita juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hasil. Kita dapat membeda-bedakan kategori dari jenis isi, misalnya apakah hal itu merupakan fakta atau merupakan perasaan.
2.      Suara
     Kita dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telepon yang menyebabkan B sukar untuk mendengar apa yang dikatakan oleh A. kita juga perlu memikirkan tentang adanya suara-suara psikologis, seperti misalnya pikiran B tentang hal-hal lain, sehingga sekali lagi adalah sukar bagi B untuk mendengarkannya: ia tidak memahami kata-kata yang dipergunakan oleh A di dalam cara sebagaimana A memahaminya.
3.      Jaringan
Biasanya kita berpikir bahwa percakapan antara A dengan B adalah langsung. Tetapi banyak percakapan semacam itu, terutama di dalam organisasi, ditengahi oleh orang lain. Suatu hal yang dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa A dapat berbicara dengan B hanya dengan melalui C atau D. Sebagaimana satu bab berikut akan memperlihatkan, bahwa struktur jaringan yang dipergunakan oleh suatu organisasi dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi antar anggotanya satus ama lain.
4.      Arah
Arah Komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu satu arah dan dua arah. Lagi-lagi ini adalah merupakan dimensi yang bebas. Apapun yang mungkin dikatakan oleh A dan B, sejauh mana pun gangguan suara ikut terlibat, bagaimanapun jaringannya, A mungkin berbicara dengan B cara ini: A=>B; atau cara ini: A=><=B. A dapat berbicara dan B hanya dapat mendengarkan, yaitu komunikasi satu arah; atau A dapat berbicara dan B dapat membalas berbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.
C.     Manfaat dan tujuan mempelajari psikologi komunikasi
·        Agar penyampaian komunikasi dapat lebih efektif
·        Menciptakan pengertian dalam komunikasi
·        Mempengaruhi sikap secara lebih mudah
·        Mendapatkan tindakan dan melahirkan tindakan yang dikehendaki
BAB III
ANALISA MAHASISWA
Dalam komunikasi dibutukan adanya hubungan antara dua orang atau lebih untuk dapat menerima atau menyampaikan pesan, pembicaraan antara satu orang dengan yang lainnya itu di namakan isi, dalam komunisasi melalui telepon kita akan mendengan suara-suara kebisingan, pesan yang dismpaikan juga dapat bersifat langsung ataupun tidak langsung, pesan yang disampaikan tidak langsung dapat melalui jaringan dari orang ke orang, untuk berkomunikasi ada bebrapaarah yang terjadi, dari satu orang atau pun orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Munandar, Ashar Sunyoto. 2008. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)
Nawangsari, Sri. 1997. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Gunadarma
Zarkasi, Muslichah. 1978. Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga
Naja, Hasanuddin Rahman Daeng. 2004. Manajemen Fit and Proper Test. Yogyakarta: Pustaka Widyatama

Selasa, 29 September 2015

TUGAS SOFTSKILL PSIKOLOGI MANAJEMEN



NAMA : ANISA TRIANANDA
KELAS : 3PA13
NPM : 11513080

PSIKOLOGI MANAJEMEN


BAB I
PENDAHULUAN

    
Pengertian manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia serta sumber-sumber lainnya menggunakan metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengertian singkat tentang psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia, yakni tingkah laku individu yang berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun alam.
Jadi, psikologi manajemen dapat diartikan sebagai suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.





KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga tugas softkill ini dapat selesai dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Managemen semester 5 Gunadarama tahun 2015.
Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya atas bantuan, dukungan, saran, kritik serta bimbingan, kepada ibu dosen, dan tidak lupa pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.
Dalam penyusunan tugas ini saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan, literature dan lain sebagainya yang penyusun miliki, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan tugas ini.
Akhir kata, semoga apa yang telah kita pelajari dari blog ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.


Psikologi Manajemen Dan Organisasi

 

Definisi Psikologi Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner).

Apa sih pengertian psikologi manajemen itu?
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.

Kaitannya dengan psikologi :
Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun.
Pasalnya, ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.

Jenis-jenis Managemen 
a.    Managemen Sumber Daya Manusia
Managemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, agar efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan. Hal-hal pokok yang dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia ini diantaranya :

ü  Perencanaan (Planning)
proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.

ü  Pengorganisasian (Organizing)
proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
ü  Pengarahan dan pengimplementasian (Directing/Leading)
proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
ü  Pengawasan dan Pengendalian (Controlling)
proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.


b.    Managemen Pemodalan  
Dalam manageman permodalan, pembahasan sangat difokuskan pada “bagaimana menarik modal yang cost of money-nya relatif rendah“. 

c.    Managemen Akuntansi Biaya 
Membahas masalah pemakaian material, agar efisien dan efektif. Dalam hal ini bagaimana cara agar terciptanya barang yang berkualitas dengan harga yang relatif rendah. 

d.    Managemen Produksi 
Hal-hal pokok yang dibahas tentang pengertian produksi, tata ruang perusahaan, perawatan, dsb; meliputi: penentuan/penggunaan mesin-mesin, peralatan, dan cara-cara untuk memproduksi barang/jasa agar kualitasnya baik. 

e.    Managemen Pemasaran 
Dalam hal ini yang difokuskan adalah bagaimana cara produsen mampu mempromosikan produknya yang berupa barang/jasa kepada konsumen agar mau memakainya.

f.     Manajemen Keuangan
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan. 

Manfaat psikologi managemen : 
  1. Untuk mendapatkan pemecahan bagi masalah-masalah yang penting berkenaan dengan penggunaan tenaga manusia di dalam proses managemen 
  2. Agar dunia managemen mampu menggunakan prosedur-prosedur yang lebih relevan untuk memecahkan masalah-masalah kemanusiaan
  3. Mampu mengintervensi SDM dari berbagai faktor, baik internal ataupun ekternal untuk mengolah managemen SDM yang lebih berkualitas didalam perusahaan. 

ORGANISASI 

definisi organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :

  1. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  2. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  3. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  4. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota,orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

DIMENSI ORGANISASI 
  • Dimensi Struktural: menggambarkan karakteristik internal organisasi
  • Formalisasi: tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi yang sebenarnya menggambarkan corak dari perilaku dan kegiatan organisasi
  • Spesialisasi:derajat pembagian kerja/tugas dalam organisasi
  • Standardisasi: derajat kesamaan cara (prosedur) dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan organisasi
  • Sentralisasi: corak pembagian menurut tingkatan (hirarkhi) dalam organisasi, diperlihatkan oleh jenis keputusan yang boleh ditetapkan pada setiap tingkatan
  • Hierarkhi Otoritas: pola pembagian kekuasaan serta rentang kendali
  • Kompleksitas: banyak kegiatan (sub sistem) dalam organisasi
    a. Vertikal: jumlah tingkatan yang ada pada organisasi.
    b. Horizontal: pembagian kegiatan secara horizontal menjadi bagian-bagian yang secara vertikal berada pada tingkatan yang sama.
  • Profesionalisme: tingkat pendidikan formal maupun tidak formal yang secara rata-rata dimiliki oleh anggota organisasi
  • Konfigurasi: bentuk pembagian anggota organisasi pada bagian-bagian baik secara vertikal maupun secara horizontal
  • Dimensi Kontekstual: karakteristik keseluruhan organisasi dalam lingkungannya
  • Ukuran Organisasi: besarnya organisasi, seringkali dinyatakan dengan jumlah anggota organisasi
  • Teknologi Organisasi: jenis dari tingkatan teknologi yang digunakan pada sistem produksi suatu organisasi
  • Lingkungan: keadaan semua elemen lingkungan yang terdapat di luar batas-batas organisasi terutama yang berpengaruh kuat terhadap organisasi
DESAIN ORGANISASI 
  • Pendekatan Situasional 
  • Pengaruh Lingkungan
  1. Mekanistis: sesuai dengan pendekatan klasik, sesuai dengan lingkungan   stabil.
  2. Organis: didasarkan pada kelompok dengan komunikasi dan partisipasi lebih tinggi, sesuai untuk lingkungan yang berubah-ubah.
Tujuan Organisasi

Setiap manusia yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.

Tujuan dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri maupun untuk mencari massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota. Kaderisasi bertujuan untuk menjaga sebuah organisasi tetap bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang.
Pedoman Organisasi adalah serangkaian pernyataan yang mempengaruhi, mengendalikan dan memberi arahan bagi anggota organisasi dalam mengambil keputusan dan tindakan. Pedoman organisasi terdiri atas pernyataan-pernyataan seperti cita-cita, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur dan aturan.

TEORI PSIKOLOGI MANAGEMEN DAN ORGANISASI

teori-teori dalam psikologi manajemen

TEORI RENSIST LIKERT

Likert adalah seorang psikolog sosial dan ahli teori yang pertama-tama mengembangkan cara-cara untuk mengukut variabel manusia dalam organisasi. Dalam dua bukunya yaitu new pattern of managements (pola-pola baru manajemen) dan the human organization (organisasi kemanusiaan) membahas dengan jelas masalah-masalah komunikasi dalam organisasi. Analisanya mengenai gaya manajemen para penyelia dan akibat dari sikap-sikap yang berlainan dari para penyelia itu pada produktivitas karyawan yang dibawahinya. Gaya kepemimpinan dan manajemen sangat bergantung pada aspek-aspek komunikasi dari perilaku organisasional.

Likert berjasa mengembangkan suatu teori terkenal yang disebut teori atau model peniti penyambung (the linking pin model) yang menggambarkan struktur organisasi. Konsep peniti penyambung berkaitan dengan kelompok-kelompok yang tumpang tindih. Setiap penyelia merupakan anggota dari dua kelompok: sebagai pemimpin unit yang lebih rendah dan anggota unit yang lebih tinggi. Penyelia berfungsi sebagai peniti penyambung, mengikat kelompok pekerja satu dengan yang lainnya pada tingkat berikutnya. Struktur peniti penyambung menujukan hubungan antar kelompok laih-alih hubungan antar pribadi. Organisasi dengan struktur peniti penyambung menggalakan orientasi ke ataas daripada orientasi ke bawah; komunikasi, pengaruh pengawasan, dan pencapaian tujuan diserahkan ke atas dalam organisasi. (R. Wayne Pace Don F. Faules, 1998:52) dalam desain yang demikian, dimungkinkan adanya kepimimpinan dan pengambilan keputusan bersama, karena tidak perbedaan tajam antara peranan atasan dengan bawahan. (M.T. Myers, 1987: 74)

Sistem manajemen yang ideal bagi likert adalah sistem yang disebut suatu “sistem interaksi pengaruh”. Cara yang efektif untuk mengintegrasikan sasaran kelompok kerja dan sasaran organisasi dilaksanakan dengan sarasehan masalah antara atasan dan bawahan. Bagi Likert manajemen pada hakekatnya adalah suatu proses relatif. Tidak ada hukum-hukum umum yang dapat diberlakukan pada setiap situasi. Seorang manajer harus menyesuaikan gayanya dengan kelompok yang dipimpinnya. Ada 4 sistem manajemen Likert yaitu:

1. sistem I : organisasi otoriter pemeras (exploitative authoritative organization)

2. sistem II : organisasi otoriter pemurah (benevolent authoritative organization)

3. sistem III : organisasi konsultatif (consultative organization)

4. sistem IV : organisasi parsitipasi (participative organization)

(M.T. Myers, 1987: 74-75)

Untuk gambaran terperinci tentang 4 sistem manajemen likert dapat dilihat berikut ini:

Sistem I ; Organisasi Otoriter Pemeras (exploitative authoritative organization)

- Kepemimpinan : Tak ada kepercayaan. Tak ada perilaku penunjang. Tak bebas membahas
- Motivasi : Menarik pada fisik. Kebutuhan ekonomi dan status. Memusuhi sasaran organisasi. Top manajemen hanya merasa bertanggung jawab untuk tercapainya sasaran.
- Komunikasi : Sedikit kebawah. Tak ada keatas. Dipandang dengan curiga. Tak ada tanggung jawab dirasakan bawahan. Banyak distorsi
- Interaksi dan Pengaruh : Sedikit interaksi. Tidak percaya. Tak ada kerjasama. Bawahan tak berpengaruh kecuali melalui serikat buruh. Atasan berpengaruh jika dapat memakai hukuman
- Pengambilan keputusan : Hanya dipuncak. Informasi tak memadai. Motivasi buruk untuk melaksanakan keputusan. Kerjasama dihambat yang dipakai hanya skill teknis dari puncak
- Penetapan sasaran : Sasaran prestasi tinggi yang diperintahkan oleh puncak; ditolak oleh bawahan.
- Pengawasan : Hanya oleh puncak. Banyak distorsi sistem informasi menentang sasaran sistem formal. Data kontrol dipakai untuk tujuan menghukum
- Sasaran presentasi : Level rata-rata. Sumber daya cukup



Sistem II ; Organisasi Otoriter Pemurah (benevolent authoritative organization)

- Kepemimpinan : Menurunnya kepercayaan. Menurunnya perilaku penunjang. Sedikit bebas membahas
- Motivasi : Menarik pada ekonomi. Kebutuhan status dan prestasi. Sedikit memusuhi sasaran. Organisasi manajemen bertanggung jawab untuk tercapainya sasaran.
- Komunikasi : Sedikit ke bawah. Sedikit keatas. Dipandang dengan hati-hati. Beberapa distorsi. Sistem kotak saran.
- Interaksi dan Pengaruh : Sedikit interaksi. Hati-hati. Sedikit kerja sama. Bawahan sedikit berpengaruh kecuali melalui serikat buruh. Pengaruh dijalankan secara vertikal.
- Pengambilan keputusan : Di puncak. Sebagian diambil dari bawah, tapi dicek di puncak sebelum tindakan. Informasi tak memadai. Sedikit motivasi untuk melaksanakan keputusuan. Kerjasama dihambat skill teknis dari puncak dan menengah.
- Penetapan sasaran : Sasaran prestasi tinggi yang diusahakan oleh puncak; lahiriah diterima oleh bawahan tapi agak ditolak.
- Pengawasan : Umumnya oleh puncak, sebagian oleh tengah. Banyak kekuatan utuk menyimpang. Sistem informasi sebagian menolak sasaran sistem formal. Data kontrol untuk mengawasi dan membimbing.
- Sasaran presentasi : Level tinggi. Sumber daya baik.


Sistem III ; Organisasi Konsultatif (consultative organization)

- Kepemimpinan : Banyak kepercayaan. Sokongan baik. Agak bebas membahas.
- Motivasi : Kebutuhan ekonomis dan hasrat untuk pengalaman baru. Sikap baik terhadap sasaran organisasi. Bawahan merasa bertanggung jawab untuk tercapainya sasaran.
- Komunkasi : Agak banyak ke atas dan ke bawah. Agak akurat. Ke samping cukup sampai baik.
- Interaksi dan Pengaruh : Interaksi sedang. Kepercayaan cukup. Pengaruh sedang dari bawahan. Struktur cukup baik memungkinkan saling berpengaruh dari bagian-bagian organisasi.
- Pengambilan Keputusan : Kebijakan di puncak. Keputusan spesifik lebih rendah. Informasi cukup akurat. Ada motivasi untuk melaksanakan karena kebanyakan terlibat kerjasama. Sebagian skill teknis di semua level.
- Penetapan Sasaran : Sasaran ditetapkan sesudah dibahas dan bawahan; adakalanya penolakan oleh bawahan.
- Pengawasan : Sebagian oleh puncak dan menengah, beberapa distorsi. Pelimpahan, peninjauan dan pengawasan sedang sistem informasi kadang-kadang menyokong, kadang-kadang menolak sasaran sistem formal. Data kontrol dipakai untuk mengawaasi tetapi penekanan pada imbalan, bimbingan dan swadaya.
- Sasaran Presentasi : Level sangat tinggi. Sumber daya baik sekali.

Sistem IV ; Organisasi Parsitipasi (participative organization)

- Kepemimpinan : Kepercayaan penuh. Sokongan penuh. Bebas membahas
- Motivasi : Semua kebutuhan partisipasi dan keterlibatan dalam menetapkan sasaran. Semua merasa bertanggung jawab tercapainya sasaran.
- Komunikasi : Banyak sekali semua arah. Akurat dan dipercaya. Antar pribadi akurat. Persepsi akrab.
- Interaksi dan Pengaruh : Interaksi luas. Berssahabat. Percaya. Kerjasama baik. Pengaruh bawahan luas. Struktur sangat efektif, memungkinkan saling berpengaruh.
- Pengambilan Keputusan : Luas. Dilaksanakan. Informasi lengkap dan akurat. Motivasi kuat untuk melaksanakan. Kerja sama didorong skill teknis di semua level.
- Penetapan Sasaran : Sasaran ditetapkan melalui partisipasi kelompok. Diterima sepenuhnya.
- Pengawasan : Seluruhnya informasi akurat. Peninjauan di semua level. Data kontrol dipakai untuk swadaya dan koordinasi.
- Sasaran Presentasi : Level paling tinggi sumber daya.

TEORI X & Y MENURUT MC GREGOR

Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X dan Y dimana teori X memandang manusia malas tidak suka bekerja menghindarkan tanggung jawab suku dibimbing diperintah dan diawasi serta mementingkan diri sendiri sehingga untuk memotivasi karyawan harus dilaukan dengan cara pengawasan ketat, dipaksa, dan diarahkan supaya mereka mau bekerja sungguh sungguh

Sedangkan teori Y memandang bahwa manusia atau Karyawan itu Rajin, suka bekerja memikul tanggung jawab berprestasi, kreatif dan inovatif menurut teori Y ini untuk memotivasi karyawan hendaknya dilakukan dengan cara peningkatan partisipasi karyawan,kerja sama, dan keterikatan pada keputusan.

1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)‏

Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.

a. Teori Birokrasi

Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Teori Administrasi

Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :

 - Pembagian kerja (division of work)
 - Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
 - Disiplin (discipline)
 - Kesatuan perintah (unity of command)
 - Kesatuan pengarahan (unity of direction)
 - Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
 - Balas jasa (remuneration of personnel)
 - Sentralisasi (centralization)
 - Rantai scalar (scalar chain)
 - Aturan (oreder)
 - Keadilan (equity)
 - Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
 - Inisiatif (initiative)
 - Semangat korps (spirit de corps)

c. Teori Manajemen Ilmiah

Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.

2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)‏

Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.

3.    Teori Organisasi Modern

Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.

Analisa :
  1. Jadi menurut analisa saya, Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Disini banyak manfaat yang bisa kita ambil dalam psikologi managemen diantaranya adalah untuk mendapatkan pemecahan bagi masalah-masalah yang penting berkenaan dengan penggunaan tenaga manusia di dalam proses managemen, agar dunia managemen mampu menggunakan prosedur-prosedur yang lebih relevan untuk memecahkan masalah-masalah kemanusiaan. Dan juga mampu mengintervensi SDM dari berbagai faktor, baik internal ataupun ekternal untuk mengolah managemen SDM yang lebih berkualitas didalam perusahaan. Sedangkan organisasi adalah. Sama seperti apa yang dikatakan Stoner yang mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. Dimana organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi, yang tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut.
 

Referensi :
            Leavitt, Harold J. (1992). Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Anonim. 2009. Teori Sistem 4 Menurut Rensist Likert. Retrieved at http://icomunikita.blogspot.com. 19 Oktober 2009.
Hasibuan. 2009. Teori X dan Y menurut Mc Gregor. Retrieved at http:// ramkun.blogspot.com.
/2008/05/douglass-Mc-Gregor-dengan-teori-X-dan-Y.html. 19 Oktober 2009.