Kelas : 2PA13
NPM : 11513080
Apa peran internet sebagai
mediasi?
Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang
netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu
pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh
kedua belah pihak.
Mediasi
disebut emergent mediation apabila mediatornya merupakan anggota dari sistem
sosial pihak-pihak yang bertikai, memiliki hubungan lama dengan pihak-pihak
yang bertikai, berkepentingan dengan hasil perundingan, atau ingin memberikan
kesan yang baik misalnya sebagai teman yang solider.
Pengertian
mediasi menurut Priatna Abdurrasyid yaitu suatu proses damai dimana para pihak
yang bersengketa menyerahkan penyelesaiannya kepada seorang mediator (seseorang
yg mengatur pertemuan antara 2 pihak atau lebih yg bersengketa) untuk mencapai
hasil akhir yang adil, tanpa biaya besar besar tetapi tetap efektif dan
diterima sepenuhnya oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Pihak ketiga
(mediator) berperan sebagai pendamping dan penasihat. Sebagai salah satu
mekanisme menyelesaikan sengketa, mediasi digunakan di banyak masyarakat dan
diterapkan kepada berbagai kasus konflik.
Apakah memungkinkan terbentuknya kondisi consciousness dan Collective unconsciousness??? |
Peran
internet sebagai mediasi yang memungkinkan terbentuknya berbagai model
consciousness & mendorong terbentuknya collective unconsciousness.
Model of Consciousness
Model of
Consciousness adalah penjelasan teoritis yang menghubungkan antara bagian
kesadaran dalam otak manusia dan fenomena kesadaran. Model of consciousneess
antara lain:
-
Global
Workspace Models, dikemukakan oleh Baars (1988)
-
Multiple
Draft Theory, dikemukakan oleh Daniel Dennett (1991)
-
The Dynamic
Core, dikemukakan oleh Tononi and Edelman (1998)
-
Information Integration
dikemukakan oleh Tononi (2004)
-
Thalamocortical
rhythms dikemukakan oleh Llinas, Ribary, Contreras & Pedroarena (1998)
-
Coalitions
of Neurons dikemukakan oleh Crick and Koch (1990)
-
Field Models
dikemukakan oleh Kinsbourne (1988)
Meskipun
teori mengenai model of consciousness sangat beragam, namun benang merrah dari
semua pendekatan yang beragam tersebut adalah mempelajari korelasi antara
aktivitas otak dan aspek kesadaran manusia.
Collective Unconsciousness
Adalah bagian
dari psikoanalisis yang dikemukakan oleh Carl Jung, collective
unconsciousness adalah bagian dari unconscious mind yang terdapat di
dalam manusia dan semua bentuk kehidupan yang memiliki sistem saraf, dan
menjelaskan bagaimana struktur dari psyche secara otomatis mengorganisir
berbagai macam pengalaman.
Faktor Tindak Plagiat
Beberapa
faktor yang menyebabkan tindak plagiat masih terjadi di kalanagan mahasiswa
adalah:
- Kurangnya pengetahuan tentang aturan penulisan karya ilmiah.
Mahasiswa
seringkali di berikan banyak tugas oleh dosen. Di dalam membuat tugas yang di
berikan oleh dosen, sebagian mahasiswa
belum mengerti tentang bagaimana tata
cara membuat karya ilmiah. Oleh sebab itulah
sangat penting untuk memahami tata cara penulisan yang baik dan benar.
- Penyalahgunaan teknologi
Di dalam
erang yang serba modern, banyak sekali kita mendapatkan sebuah informasi. Entah itu melalui medai
cetak maupun media elektronik. Akan tetapi banyak mahasiswa yang menggunakan teknologi sebagai
bahan referensinya, internet adalah
salah satu contoh yang sering di gunakan oleh mahasiswa
untuk bahan referensi. Akan tetapi
mahasiswa sering tidak mencantumkan sumber yang mereka peroleh ke dalam
tugasnya.
- Malas.
Sifat malas
pasti ada pada dalam diri seorang
manusia, begitupun seorang mahasiswa pasti mempunyai sifat malas. Karena
dengan banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen sehingga mereka mengambil
jalan pintas dengan copy-paste karya
seseorang dengan tidak
mencantumkan darimana sumber yang mereka dapatkan.
- Tidak percaya diri
Mahasiswa
sangat berbeda sekali dengan
seorang siswa. Seringkali mereka
tidak percaya diri akan pikiran-pikiran yang mereka keluarkan. Bahkan mereka
beranggapan karya orang orang lain di
anggap lebih sempurna dari pada karyanya sendiri. Tetapi tiu belum pasti benar. Yang harus di tanamkan
di dalam diri setiap mahasiswa adalah
kepercayaan diri.
- Hanya menginginkan nilai bagus.
Bayak
mahasiswa yang kuliah hanya untuk mendapatkan gelar saja. Mereka tidak dapat
mengembangkan pola fikirnya. Sehingga mereka berfikiran sempit dengan
beranggapan kuliah hanya untuk mendapat
nilai bagus. Sehingga mereka mengambil jalan pintas untuk mendat nilai bagus
dari dosen.
- Sanksi belum ditegakkan secara tegas.
Di Indonesia
sudah terdapat perlindungan terhadap hasil karya seseorang. Akan tetapi
hukum yang sudah ada belum secara maksimal di tegakkan. Sehingga tindak plagiat
masih terjadi di kalangan mahasiswa. Bahkan tidak dapat di bedakan antara kaya
yang asli dengan karya jiplakkan. Karena ahlinya seorang plagiator.
Ada juga beberapa Elemen Plagiat adalah :
- Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
- Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
- Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
- Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
- Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya
- Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan
- Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
Upaya Untuk Mengurangi Tindak
Plagiat
Ditinjau
dari faktor-faktor yang telah diuraikan diatas, penyebabkan plagiat
tetap berlangsung di kalangan mahasiswa, ada beberapa upaya yang harus di
lakukan oleh mahasiswa untuk mengurangi plagiat ialah sebagai berikut:
- Mempelajari tata cara penulisan karya ilmiah.
Di dalam
kehidupan sebagai mahasiswa kita harus
selalu membaca. Kita pasti mendapatkan buku panduan untuk membuat sebuah karya
tulis ilmiah. Sehingga kita baca dan pahami bagaimana tatacara dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah.
- Tindakan yang tegas bagi para plagiator.
Hukum harus
bertidak tegas terhadap para plagiator. Jangan
pandang bulu. Sehingga dalam penegakan hukum dapat berjalan dengan
lancar dan membuat jera para plagiator.
- Menanamkan moral anti plagiat dalam diri sendiri.
Penanaman moral anti plagiat sangat penting sekali.
Mereka harus percaya diri dalam mengerjakan tugas. Bukan nilai yang baik dalam
mengerjakn tugas, tetapi ilmu yang bermanfaatlah yang kita cari. Sehingga terdi
sifat menghargai antar karya seseorang.
http://dhiyadhey.blogspot.com/2014/01/fenomena-plagiat-yang-terdapat-dalam.html selasa (22:34)
http://dhiyadhey.blogspot.com/2014/01/fenomena-plagiat-yang-terdapat-dalam.html selasa (22:34)