Nama : Anisa Triananda
Kelas : 2PA13
NPM : 11513080
Pengertian
Kecanduan Internet
Apakah
internet mengakibatkan kecanduan? Tak ada bedanya dengan minuman keras, rokok,
narkoba, seks dsb. Internet juga mengakibatkan kecanduan bagi para pemakainya
apabila tidak dikontrol. Internet yang selama ini dipuja dan digeluti banyak
kalangan sebagai alat untuk mencari informasi dan juga untuk membantu
kesuksesan bisnis ternyata dapat menimbulkan bahaya kecanduan. Kecanduan
internet telah menyerang berbagai golongan, baik anak-anak, remaja, orang
dewasa maupun orang tua. Dan saat ini kita membicarakan tentang kecanduan
internet dikalangan pelajar.
Internet addiction adalah
pemakaian internet secara berlebihan yang ditandai dengan gejala-gejala klinis
kecanduan, seperti keasyikan dengan objek candu, pemakaian yang lebih sering
terhadap objek candu, tidak memperdulikan dampak fisik maupun psikologis
pemakaian dan sebagainya. Internet Addiction sebagaimana kecanduan obat-obatan,
alkohol dan judi akan mengakibatkan kegagalan akademis, menurunkan kinerja,
perselisihan dalam perkawinan bahkan perceraian. (Young, 1996b:20)
Begitu
banyak tawaran yang diberikan oleh internet sebagai suatu hal yang dapat
menarik seseorang untuk terjun kedalam kehidupan dunia maya. Sebut saja
berbagai situs jejaring social seperti FACEBOOK, TWITTER, PATH, TWITTER, dsb,
berbagai sarana chating seperti YAHOO MASSENGER, MSN, dsb sampai pada GAMES ONLINE
(POKER) dan masih banyak lagi yang menawarkan glamornya dunia maya tersebut.
Banyak pelajar yang terjebak dalam rayuan maut internet ini.
Akan tetapi, biasanya seseorang yang telah kecanduan tidak menyadari bahwa
dirinya adalah seorang pecandu internet. Bahkan ia tidak mau disebut sebagai
pecandu karena tidak menyadari bahwa perilaku onlinenya berlebihan. Menurut
Young (Young, 1996) kecanduan internet sebagaimana kecanduan obat-obatan,
alkohol dan judi akan mengakibatkan kegagalan akademis, menurunkan kinerja,
perselisihan dalam perkawinan bahkan perceraian. Yang lebih relevan bagi
pelajar saat ini adalah menurunnya prestasi akademik.Young juga membedakan
pengguna internet yang menggunakan internet secara normal (Non Dependent)
dengan pengguna internet yang adiktif (Dependent). Hal ini sama juga seperti
yang di ungkapkan oleh Suller (1996) yaitu pengguna internet yang sehat dan
pengguna internet yang tidak sehat.Kedua peneliti itu sama-sama mengungkapkan
penggunaan internet menjadi masalah ketika hal itu mengganggu bagian lain dari
kehidupan seseorang seperti tidur, dan hubungan sosial.
Jenis-Jenis
Internet addiction
Berikut ini adalah sub-sub tipe dari internet addiction menurut Kimberly S. Young, et. al. (2006):
a. Cybersexual Addiction,
Termasuk ke dalam cybersexual addiction antara lain adalah individu yang secara kompulsif mengunjungi website-website khusus orang dewasa, melihat hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas yang tersaji secara eksplisit, dan terlibat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar dan file-file khusus orang dewasa.
b. Cyber-Relationship Addiction
Cyber-relationship addiction mengacu pada individu yang senang mencari teman atau relasi secara online. Individu tersebut menjadi kecanduan untuk ikut dalam layanan chat room dan seringkali menjadi terlalu-terlibat dalam hubungan pertemanan online atau terikat dalam perselingkuhan virtual.
c. Net compulsions
Yang termasuk dalam sub tipe net compulsions misalnya perjudian online, belanja online, dan perdagangan online.
d. Information Overload
Information overload mengacu pada web surfing yang bersifat kompulsif.
e. Computer Addiction
Salah satu bentuk dari computer addiction adalah bermain game komputer yang bersifat obsesif.
Berikut ini adalah sub-sub tipe dari internet addiction menurut Kimberly S. Young, et. al. (2006):
a. Cybersexual Addiction,
Termasuk ke dalam cybersexual addiction antara lain adalah individu yang secara kompulsif mengunjungi website-website khusus orang dewasa, melihat hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas yang tersaji secara eksplisit, dan terlibat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar dan file-file khusus orang dewasa.
b. Cyber-Relationship Addiction
Cyber-relationship addiction mengacu pada individu yang senang mencari teman atau relasi secara online. Individu tersebut menjadi kecanduan untuk ikut dalam layanan chat room dan seringkali menjadi terlalu-terlibat dalam hubungan pertemanan online atau terikat dalam perselingkuhan virtual.
c. Net compulsions
Yang termasuk dalam sub tipe net compulsions misalnya perjudian online, belanja online, dan perdagangan online.
d. Information Overload
Information overload mengacu pada web surfing yang bersifat kompulsif.
e. Computer Addiction
Salah satu bentuk dari computer addiction adalah bermain game komputer yang bersifat obsesif.
GEJALA
KECANDUAN
Kecanduan
internet disebut sebagai Internet Addiction Disorder (IAD). Beberapa
tanda-tanda umum kecanduan internet di sebutkan oleh Stephen Juan, Ph.D.
seorang antropolog di University of Sydney antara lain :
1. Selalu
ingin menghabiskan lebih banyak waktu di internet sehingga akan menguras waktu
efektif yang ada.
2. Jika tidak menggunakan internet, muncul gejala-gejala penarikan diri seperti kecemasan, gelisah, mudah tersinggung, bergetar, menggigil, gerakan mengetik tanpa sadar, obsesif, hingga berkhayal atau bermimpi mengenai Internet.
3. Jika terhubung dengan internet, gejala-gejala penarikan diri tersebut akan hilang ataupun berkurang.
4. Mengakses internet lebih lama dari yang di niatkan.
5. Cukup banyak porsi kegiatan yang digunakan untuk aktivitas terkait internet, termasuk e-mail, browsing, dan chatting.
6. Mengurangi kegiatan penting, baik dalam pekerjaan, belajar, sosial atau rekreasi, demi menggunakan internet.
7. Hubungan sosial, pekerjaan, atau pendidikan terancam terganggu karena penggunaan internet yang berlebihan.
8. Internet digunakan untuk melarikan diri dari perasaan bersalah, tak berdaya, kecemasan, atau depresi.
9. Menyembunyikan penggunaan internet dari keluarga atau teman.
2. Jika tidak menggunakan internet, muncul gejala-gejala penarikan diri seperti kecemasan, gelisah, mudah tersinggung, bergetar, menggigil, gerakan mengetik tanpa sadar, obsesif, hingga berkhayal atau bermimpi mengenai Internet.
3. Jika terhubung dengan internet, gejala-gejala penarikan diri tersebut akan hilang ataupun berkurang.
4. Mengakses internet lebih lama dari yang di niatkan.
5. Cukup banyak porsi kegiatan yang digunakan untuk aktivitas terkait internet, termasuk e-mail, browsing, dan chatting.
6. Mengurangi kegiatan penting, baik dalam pekerjaan, belajar, sosial atau rekreasi, demi menggunakan internet.
7. Hubungan sosial, pekerjaan, atau pendidikan terancam terganggu karena penggunaan internet yang berlebihan.
8. Internet digunakan untuk melarikan diri dari perasaan bersalah, tak berdaya, kecemasan, atau depresi.
9. Menyembunyikan penggunaan internet dari keluarga atau teman.
Contoh
Kasus nyata yang disebabkan Oleh Kecanduan Internet
1. Di
Beijing-China,Wang seorang ABG yang kecanduan internet menikam ibunya hingga
tewas karena sang ibu menolak memberikan uang untuk pergi ke warnet. Bahkan
ketika ayahnya datang, Wang langsung menikan ayahnya walaupun tidak sampai
tewas. Belakangan ini Wang memang sedang kecanduan internet. Berjam-jam dia
habiskan setiap harinya hanya demi berinternet.
2. Sekitar
4 juta remaja di China kecanduan Game online yang tidak sehat sehingga mereka
keasyikan menghabiskan waktunya di warnet game online daripada bermain di dunia
nyata. Hal ini membuat prihatin kebanyakan orang, karena kecanduan internet
dapat menyebabkan kepekaan seseorang terhadap kehidupan sosialnya berkurang.
Sebagai respon terhadap hal ini, Sebuah komite di parlemen pun meminta
pengawasan yang lebih ketat terhadap game internet yang dinilai punya konten
ilegal atau tidak pantas seperti menampilkan kekerasan, pornografi dan bahkan
game
yang tidak patriotik. Juga dianggap perlu adanya teknologi yang bisa memutus otomatis permainan game jika orang sudah terlalu lama bermain.
yang tidak patriotik. Juga dianggap perlu adanya teknologi yang bisa memutus otomatis permainan game jika orang sudah terlalu lama bermain.
Kecanduan Game Online
Dengan emosi yang masih labil, remaja rentan
mengalami gangguan jiwa. Bukan hanya asmara, hobi bermain game juga bisa
membuat jiwanya terganggu. Di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol misalnya, sudah
empat remaja yang dirawat karena kecanduan game online.
Salah
satunya kini masih dirawat di Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, RSJ
Soeharto Heerdjan, atau yang lebih dikenal dengan nama RSJ Grogol karena
terletak di kawasan Grogol, Jakarta Barat.
Remaja tersebut, sebut saja namanya Andi, sebenarnya
anak yang berprestasi di sekolahnya. Masalahnya hanya satu, remaja berusia 17
tahun ini tidak pernah bisa lepas dari permainan video game yang memang sudah
menjadi kegemarannya sejak masih kecil.
Belakangan, saking asyiknya memainkan video game,
Andi mulai menarik diri dari pergaulan dan sering bolos sekolah. Orangtua yang
merasa khawatir berusaha melarang, namun ketika video gamenya diambil, maka
Andi mulai kehilangan kontrol lalu ngamuk-ngamuk.
"Pandangan matanya jadi hostile kalau
dilarang main video game. Tatapannya memusuhi," tutur dr Suzy Yusna Dewi,
SpKJ(K), Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJ Grogol saat
ditemui dalam kunjungan media di tempat kerjanya, Jumat (5/10/2012).
Kecanduan games tidak bisa dianggap sepele, terutama
kalau sudah mempengatuhi perilaku. Menurut dr Suzy, gangguan jiwa psikotis yang
ditandai dengan cara berpikir yang mulai kacau bisa juga berawal dari kecanduan
games yang tidak ditangani dengan baik.
Ditambahkan oleh dr Suzy, kasus Andi sudah termasuk
gangguan jiwa psikotis karena sampai ngamuk-ngamuk kalau dilarang
orangtuanya. Itu berarti keinginannya untuk selalu bermain video games telah
mengganggu perilaku dan membuatnya gelisah sepanjang waktu.
"Perlu
treatment itu kalau sudah mengganggu fungsi sehari-hari, misalnya nggak
mau sekolah. Nggak mau sekolah itu merupakan kedaruratan
psikiatri utama pada anak dan remaja," tambah dr Suzy.
Treatment
atau
penanganan yang diberikan di RSJ Grogol antara lain mencakup terapi perilaku
dan kalau diperlukan juga akan diberikan obat-obatan antipsikotik. Andi
termasuk bagus dalam merespons terapi, sehingga dalam tiga minggu masa
perawatan perilakunya sudah lebih terkontrol, dan dalam waktu dekat bisa
kembali ke rumah orangtuanya lagi.
Contoh kasus di atas hanya merupakan satu dari sekian
banyak kasus yang terjadi akibat kecanduan teknologi (dalam kasus ini video game). Seperti kita ketahui,
setiap hal pasti memiliki 2 hal yang berlawanan. Yakni, baik dan buruk, positif
dan negatif serta pro dan kontra. Segala sesuatu yang dilakukan/digunakan
secara berlebihan tentunya tidaklah baik. Seperti kata pepatah “lebih baik
mencegah daripada mengobati”. Jadi, ada baiknya kita perhatikan orang terdekat
kita yang berpotensi mengalami kecanduan teknologi dan internet sebelum
terlambat sampai akhirnya dapat sangat merugikan dirinya sendiri serta orang di
sekitarnya. Saya menyebutkan kasus semacam ini dapat merugikan diri sendiri
karena ketika kita sudah kecanduan sesuatu (dalam hal ini teknologi) hal itu
dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian otak dan mungkin pada bagian tubuh
lainnya yang disebabkan oleh lamanya posisi tubuh yang salah saat bermain game
tersebut. Sedangkan, merugikan orang lain adalah kecanduan sesuatu dapat
menyebutkan orang tersebut menjadi lebih agresif dalam berperilaku.
Berikut
adalah beberapa gejala fisik dari kecanduan game:
1. Carpal tunnel
syndrome (gangguan di pergelangan tangan karena saraf tertekan, misalnya
jari-jari tangan menjadi kaku)
2. Mengalami
gangguan tidur
3. Sakit
punggung atau nyeri leher
4. Sakit kepala
5. Mata kering
6. Malas makan /
makan tidak teratur
Berikut
adalah beberapa gejala psikis dari kecanduan game:
1. Berperilaku
lebih agresif
2. Menjauhkan
diri dari lingkungan
3. Mudah
berbohong
4. Mudah marah
ketika keinginannya untuk bermain game
dilarang
Berhubungan
dengan intrapersonal atau dapat kita sebut pencitraan diri, ketika sesuatu
sudah menjadi candu maka sulit untuk menyadarkan diri sendiri atas bahaya candu
tersebut dan membangun kembali pribadi yang bebas dari candu yang tentunya
dapat merugikan. Maka, di sinilah pengaruh hubungan dengan orang lain
(interpersonal) sangat membantu untuk menyembuhkan seseorang dari candu
tersebut. Peran orang-orang terdekat sangatlah berpengaruh besar untuk
menghilangkan candu ini. Dengan membangun kembali hubungan yang baik dan
meminta dukungan orang sekitar maka akan lebih mudah pula untuk terbebas dari
candu.
Penyebab
dan Solusi Kecanduan internet
Kebanyakan orang yang kecanduan internet ini
dikarenakan mereka menemukan kepuasan di internet, yang tidak mereka dapatkan
di dunia nyata. Kebanyakan mereka terperangkap pada aktivitas negatif seperti
chatting games, judi dan sex online. walaupun ada beberapa aktifitas positif
yang menyebabkan kecanduan seperti blogging, social networking(facebook,friendster,myspace),
dan lainnya.
Mereka yang kecanduan internet seakan akan hidup di dunianya sendiri,karena apa yang mereka inginkan selalu disediakan internet. Sehingga mereka akan merasa kehilangan & gelisah jika tidak ada koneksi internet.
Mereka yang kecanduan internet seakan akan hidup di dunianya sendiri,karena apa yang mereka inginkan selalu disediakan internet. Sehingga mereka akan merasa kehilangan & gelisah jika tidak ada koneksi internet.
Tips mengurangi kecanduan berinternet.
Fenomena diatas menandakan bahwa internet sudah mulai berhasil “menghipnotis” para penggunanya dan berarti tugas kita adalah bagaimana keluar dari kecanduan tersebut. Namanya juga kecanduan, maka waktu yang diperlukan cukup lama untuk merubah kecanduan internet menjadi sesuatu yang proporsional dimana internet benar-benar berjalan sesuai fungsinya yang positif, berikut beberapa tips untuk mengurangi kecanduan internet
- Niat yang kuat
Niat yang besar dan kuat untuk "sembuh" dan melepas kecanduan dari internet adalah suatu pangkal usaha kita karena tanpa niat yang kuat tips tips selanjutnya seakan tidak berguna. Jangan lupa usahanya dibarengi dengan doa kepada Tuhan YME
- Cari tau masalahnya
Bagi sebagian orang merasa kegundahan dan kegelisahan akan berkurang ketika sudah berinteraksi dengan internet atau yang lebih tragis lagi bisa dikatakan bila seseorang sedang “sakaw” maka akan sembuh ketika sudah menggunakan internet. Masalah yang seperti ini yang harus ditemukan dan menggantinya dengan metode lain yang lebih baik.
- Kenali Pemicunya
Kecanduan internet pun tentu ada pemicunya, apakah itu sebagai pengobat stess atau gundah? Coba cari alternatif lain misalkan dengan jalan-jalan ke gunung atau rekreasi ke tempat pariwisata.
- Kurangi dikit demi sedikit
Kebiasaan berlama-lama diinternet seperti menghabiskan waktu seharian untuk bersurfing ria tentu akan berdampak kurang baik bagi kesehatan, maka kita harus mulai berani untuk mengurangi kebiasaan itu sedikit demi sedikit.
- Ubah pola kebiasaan online
Jika kebiasaan online kita menghabiskan waktu seharian untuk berinternet yang belum tentu arahnya, maka kita harus mulai merubah kebiasaan itu dengan membuat pola baru dimana misalkan membaca email sebagai prioritas, dilanjutkan dengan membaca informasi berita setelah itu kita harus mulai berani untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak menjadi prioritas, namun aturan yang dibuat itu harus dipatuhi.
- Atur ulang jadwal rutinitas
Biasanya orang yang kecanduan internet tidak mempunyai jadwal yang teratur dalam keseharian aktifitasnya, oleh karena itu kita harus mulai mengatur ulang jadwal rutinitas kita dengan proporsional.
Fenomena diatas menandakan bahwa internet sudah mulai berhasil “menghipnotis” para penggunanya dan berarti tugas kita adalah bagaimana keluar dari kecanduan tersebut. Namanya juga kecanduan, maka waktu yang diperlukan cukup lama untuk merubah kecanduan internet menjadi sesuatu yang proporsional dimana internet benar-benar berjalan sesuai fungsinya yang positif, berikut beberapa tips untuk mengurangi kecanduan internet
- Niat yang kuat
Niat yang besar dan kuat untuk "sembuh" dan melepas kecanduan dari internet adalah suatu pangkal usaha kita karena tanpa niat yang kuat tips tips selanjutnya seakan tidak berguna. Jangan lupa usahanya dibarengi dengan doa kepada Tuhan YME
- Cari tau masalahnya
Bagi sebagian orang merasa kegundahan dan kegelisahan akan berkurang ketika sudah berinteraksi dengan internet atau yang lebih tragis lagi bisa dikatakan bila seseorang sedang “sakaw” maka akan sembuh ketika sudah menggunakan internet. Masalah yang seperti ini yang harus ditemukan dan menggantinya dengan metode lain yang lebih baik.
- Kenali Pemicunya
Kecanduan internet pun tentu ada pemicunya, apakah itu sebagai pengobat stess atau gundah? Coba cari alternatif lain misalkan dengan jalan-jalan ke gunung atau rekreasi ke tempat pariwisata.
- Kurangi dikit demi sedikit
Kebiasaan berlama-lama diinternet seperti menghabiskan waktu seharian untuk bersurfing ria tentu akan berdampak kurang baik bagi kesehatan, maka kita harus mulai berani untuk mengurangi kebiasaan itu sedikit demi sedikit.
- Ubah pola kebiasaan online
Jika kebiasaan online kita menghabiskan waktu seharian untuk berinternet yang belum tentu arahnya, maka kita harus mulai merubah kebiasaan itu dengan membuat pola baru dimana misalkan membaca email sebagai prioritas, dilanjutkan dengan membaca informasi berita setelah itu kita harus mulai berani untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak menjadi prioritas, namun aturan yang dibuat itu harus dipatuhi.
- Atur ulang jadwal rutinitas
Biasanya orang yang kecanduan internet tidak mempunyai jadwal yang teratur dalam keseharian aktifitasnya, oleh karena itu kita harus mulai mengatur ulang jadwal rutinitas kita dengan proporsional.
Daftar
Pustaka